Kamis, 19 Maret 2009

Blighted Ovum Part III

Akhirnya dapet hasil browsing yang lebih bisa melegakan hati from http://www.parentsguide.co.id , ini dia ringkasannya :

Blighted Ovum/Early Pregnancy Failure adalah kondisi kehamilan yang tidak disertai dengan bakal janin. Plasenta terbentuk,berkembang & membentuk hormon Human Chrionic Gonadotrophin (hcg) yang memberi sinyal bahwa kehamilan sudah terjadi, sehingga hasil test pack menjadi positif (seperti aq pada awalnya hiks.. L ). Hcg juga menimbulkan beragam keluhan & gejala kehamilan (mual, lesu, pening, mudah lelah, payudara membesar & terasa sakit bila disentuh).
Dari semua gejala kehamilan dia atas yang aq rasakan cuma mudah lelah & payudara yang membesar & sakit. Dari awal aq udah mulai curiga, sebenernya hamil ato ngga sih, soalnya aq ga “mabok” kaya kakak2ku dulu. Tapi jangan khawatir, tidak semua bumil yang ga mabok berarti BO. Banyak juga kok bumil yang cuek2 aja dari awal hamil sampe anaknya brojol & babynya sehat2 aja.
Pada ibu yang hamil BO, kantung uterus akan berhenti perbesarannya, si embrio tidak lagi berkembang lalu mati (that’s what happen to my baby :-( . Kemudian gugurlah bahan2 atau produk kehamilan. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu, dimulai dengan hadirnya bercak2 kecoklatan hingga perdarahan dalam jumlah banyak ( that’s what happen to me, only in five days :-(.
Pada pekan ke-12, denyut jantung janin tidak terdengar, normalnya harus terdengar pekan ke-8. Bakal janin juga tidak terlihat, normalnya harus terlihat di pekan ke 6,5.
Usai mengalami keguguran,biasanya seorang wanita akan mendapat haidnya kembali 4-6 pekan kemudian, artinya siklus masa kesuburan kembali normal. Pendapat dokter pun beragam, ada yang membolehkan pasien hamil sebulan kemudian, ada juga yang menyarankan menunggu hingga 2-3 kali periode menstruasi, tergantung kondisi pasien.
Untuk yang pernah mengalami keguguran akibat BO/EPF tidak perlu cemas karena umumnya kehamilan berikutnya akan berjalan normal (Aamiin…). Kalaupun terjadi keguguran hingga 3 kali (namun kasus ini jarang sekali), maka dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui apa penyebabnya.
Hingga kini, para ahli kebidanan dan kandungan sepakat penyebab BO/EPF bukanlah karena kurangnya supan makanan bergizi, melainkan kelainan atau kerusakan kromosom (terjadi kesalahan saat sel sperma dan sel telur berbagi informasi genetik. Dan secara otomatis tubuh langsung menghentikan proses perkembangan bakal janin begitu tahu ada yang salah pada sel telur yang sudah dibuahi oleh sel sperma (Subhanallah…).
Bayangkan bila janin terus saja berkembang meski terjadi kesalahan genetic, sudah pasti ia akan mengalami kecacatan di organ luar ataupun di dalam tubuhnya, seperti down syndrome (naudzubillah…).
Biasanya kelainan kromosom yang menyebabkan BO/EPF terdapat pada sel telur wanita. Jarang sekali terjadi anomali kromosom yang berasal dari sperma. Sel telur wanita yang berusia di atas 35 tahun bukanlah sel telur yang berkualitas tinggi. Bahkan mereka yang hamil di atas usia 40-45 tahun beresiko mengalami keguguran sebesar 65%. Tapi pada kasusku tidak menutup kemungkinan kalau BO/EPF terjadi di usia kurang dari 35 tahun (usiaku sendiri 29 tahun).

Tips Hamil Tenang & Selamat:
1. Begitu terdeteksi hamil,perbanyaklah berdoa meminta yang terbaik.
2. Masa kritis pembentukan embrio baru saja dimulai, jadi masih ada kemungkinan janin gagal berkembang.
3. Berpikir positif & tetap menikmati masa ngidam.
4. Saat usia kehamilan 6-7 pekan, cobalah USG. Minta dokter untuk mendeteksi ada tidaknya perkembangan janin.
5. Bila belum terlihat, cobalah pada pecan ke-8 mendengar detak jantung bayi dengan Doppler.
Sadari, apa yang bakal terjadi adalah yang terbaik, bahkan bila janin tak berkembang.

Semoga bermanfaat…

1 komentar:

  1. Speechless soal BO nya mbak, huhuhuhu....
    Dan tengkyu berat buat tips hamil nya, penting buat aku yg parno'an mbak!!

    BalasHapus