Senin, 23 Maret 2009

KURETASE

Pengalaman dan pelajaran hidup terberat dalam hidup kami.
09 Maret 2009 pagi, saat mandi keluarlah darah panjangnya kira-kira 8cm dan lendir (kami sempat simpan di tissue & pada akhirnya setelah kuret, salah satu bagian dari calon anak kami itu kami makamkan di bawah jendela kamar …hiks…)
Langsung telpon dokter & dokter bilang aku harus dibawa ke rumah sakit saat itu juga. Saat itu aku udah ngga bisa berfikir apa2 lagi, aku Cuma pasrah (tapi belum ikhlas rasanya, karena sepanjang perjalanan ke rumah sakit aku terus menangis). Rasanya berat harus menghadapi perpisahan dengan calon anak kami yang selama 10 minggu ini sudah menemani hidup kami. Yang selama itu selalu aku ajak setiap aku melakukan aktifitas. Yang membuat aku tidak lagi merasa kesepian karena ayahnya sering pulang malam. Duh, kok jadi ngelamun yaa…

Begitu datang ke rumah sakit perutku mulai mulas, saat di USG terlihat kantong hamilnya sudah hancur sebagian dan aku harus dikuret hari itu juga.
Karena harus dibius total, aku harus berpuasa selama lebih kurang 5 jam. Jam 11 mulai persiapan operasi, suster mengecek data diriku secara lengkap antara lain mengenai riwayat kesehatan (misalnya : tekanan darah, nadi, riwayat penyakit, alergi, dll). Dicek darah, ditindik kuping (hah…? untuk mengetes pembekuan darah ibu-ibu…), dipasangkan jarum untuk memasukkan obat bius di tangan kiri (sakiiit banget…), diganti dengan baju operasi.
Jam 12 masuk ruang operasi (duh deg2an banget deh, mana suamiku ngga boleh nemenin). Sepanjang nunggu dokter aku ngga berhenti komat-kamit baca doa (takut ngga bangun lagi kayak banyak kasus di tv). Prosesnya singkat sekali, lebih kurang 15 menit. Saat dibangunkan suster rasanya aku masih komat-kamit baca doa. Setengah sadar, suster memperlihatkan jaringan hasil kuret, memang sudah hancur (oh… anakku…).
What a heavy day…
Pasca kuret aku diberi obat :
- Cefat 500 Mg : Antibiotik
- Mefinal 500 Mg : Pereda Sakit
- Pospargin 0.125 : Merangsang kontraksi rahim & mencegah pendarahan.
Sampai hari ini 14 hari pasca kuret, darah nifasku masih belum bersih, kadang beberapa hari ngga keluar, terus muncul lagi, itulah mengapa dalam Islam nifas dibatasi sampai 40 hari. Aku juga mulai terapi untuk sel telurku. Dokter memberi obat Forbetes 850 Mg yang berfungsi untuk membantu sel telur menangkap gula yang diperlukan untuk tumbuh kembangnya. Dosis 3x1 hari untuk satu bulan. Dan aku harus kontrol setelah obat ini habis.
Mohon doanya ya…

4 komentar:

  1. Fiuuh, bener-bener hari yang berat ya mbak...
    MUdah2an secepatnya diberi pengganti mbak. AMIN.

    BalasHapus
  2. Aamiin,thanks ya Ayk untuk selalu menyemangati aq...

    BalasHapus
  3. sabar ya Mbak..katanya sih kalau udah keguguran biasanya gak lama akan akan hamil lagi.. Moga cepat dapat penggantinya ya..semangat..

    BalasHapus
  4. Aamiin, makasih ya Inten untuk doanya.

    BalasHapus